Apa Itu RESTful API? Kelebihan Dan Kekurangannya
03 July 2017 30 September 2018 Aplikasi Dan Data Staf Interogasi
RESTful API (Representational State Transfer Application Programming Interface) adalah sebuah arsitektur yang digunakan dalam pembuatan layanan aplikasi. RESTful API memungkinkan berbagai sistem dan aplikasi untuk saling berkomunikasi dan berbagi data dengan menggunakan berbagai macam protokol seperti HTTP.
Sejarah RESTful API
RESTful API pertama kali diperkenalkan oleh Roy Fielding dalam disertasinya pada tahun 2000 yang berjudul "Architectural Styles and the Design of Network-based Software Architectures". Fielding merupakan salah satu dari para arsitek utama protokol HTTP dan kontributor penting dalam pengembangan World Wide Web.
Dalam disertasinya, Fielding mengusulkan konsep Representational State Transfer (REST) sebagai suatu arsitektur untuk membangun web service yang mudah diakses dan interoperable. REST didasarkan pada empat konstrain utama: statelessness, client-server, cacheable, dan layered system. Konsep ini memungkinkan aplikasi web untuk saling berkomunikasi dan berbagi data dengan mudah dan efektif.
Pada tahun-tahun berikutnya, RESTful API semakin populer di kalangan developer dan menjadi standar dalam pembangunan web service. RESTful API menggantikan model arsitektur web sebelumnya yang lebih kompleks dan sulit diimplementasikan, seperti SOAP (Simple Object Access Protocol)
Konsep Dasar
RESTful API menggunakan HTTP requests untuk melakukan operasi pada data seperti GET (untuk membaca), POST (untuk membuat data baru), PUT (untuk mengubah data), dan DELETE (untuk menghapus data). Setiap operasi pada data diidentifikasi oleh URL dan data yang dikirimkan atau diterima dalam format JSON atau XML.
Dalam arsitektur RESTful API, server menyediakan sumber daya (resource) seperti data atau fungsi, dan client meminta sumber daya tersebut melalui protocol yang ditentukan. Server kemudian merespons dengan mengirimkan data atau informasi yang diminta dalam format yang telah disepakati sebelumnya.
RESTful API sering digunakan dalam pengembangan aplikasi web modern karena mudah digunakan, fleksibel, dan mudah diintegrasikan dengan berbagai bahasa pemrograman dan platform.
Beberapa contoh RESTful API populer diantaranya;
- Twitter API - API ini memungkinkan pengembang untuk mengakses dan memanipulasi data dari Twitter seperti tweet, pengguna, trending topics, dan sebagainya.
- Facebook Graph API - API ini memungkinkan pengembang untuk mengakses dan memanipulasi data dari Facebook seperti profil pengguna, status, foto, video, dan sebagainya.
- Google Maps API - API ini memungkinkan pengembang untuk mengakses data peta dari Google Maps seperti koordinat, rute, jarak, dan sebagainya.
- GitHub API - API ini memungkinkan pengembang untuk mengakses dan memanipulasi data dari GitHub seperti repositori, issue, pull request, dan sebagainya.
- OpenWeatherMap API - API ini memungkinkan pengembang untuk mengakses data cuaca dari berbagai wilayah di seluruh dunia.
- Stripe API - API ini memungkinkan pengembang untuk mengintegrasikan layanan pembayaran online dengan aplikasi web atau mobile.
- Twilio API - API ini memungkinkan pengembang untuk mengintegrasikan layanan pesan dan panggilan suara ke dalam aplikasi web atau mobile.
Beberapa metode dalam RESTful API diantaranya
- GET - Memberikan akses hanya untuk membaca ke sebuah sumber daya.
- POST - Digunakan untuk membuat sumber daya baru.
- DELETE - Digunakan untuk menghapus sebuah sumber daya.
- PUT - Digunakan untuk memperbarui sebuah sumber daya yang sudah ada atau membuat sebuah sumber daya baru.
RESTful API memiliki kekurangan dan kelebihannya, diantaranya sebagai berikut.
Kelebihan RESTful API
- Skalabilitas - RESTful API memungkinkan aplikasi web untuk lebih mudah ditingkatkan dan dikembangkan secara horizontal, yaitu dengan menambahkan lebih banyak server atau mesin untuk meningkatkan throughput dan kapasitas.
- Fleksibilitas - RESTful API memungkinkan pengembang untuk mengirim dan menerima data dalam berbagai format seperti JSON dan XML, sehingga memudahkan dalam integrasi dengan berbagai bahasa pemrograman dan platform.
- Keterbukaan - RESTful API dapat digunakan secara bebas dan terbuka, sehingga memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi yang dapat diintegrasikan dengan banyak layanan dan platform.
- Penggunaan yang mudah - RESTful API menggunakan protokol HTTP yang familiar bagi pengembang dan mudah dipahami oleh sistem dan aplikasi lain.
- Stateless - RESTful API dirancang untuk bersifat stateless, artinya tidak ada informasi session yang disimpan pada server. Hal ini membuat pengembangan aplikasi lebih sederhana dan mudah di-maintain.
- Caching - RESTful API mendukung caching, sehingga memungkinkan pengguna untuk menyimpan data yang sering diakses dan menghemat waktu dalam memuat data.
- Performa yang baik - RESTful API berjalan dengan cepat dan efisien karena menggunakan protokol HTTP yang sudah teroptimasi, sehingga memungkinkan pengguna untuk memproses data dalam waktu yang lebih singkat.
Kekurangan RESTful API
- Kurangnya spesifikasi standar - Meskipun RESTful API adalah pendekatan desain API yang umum digunakan, tidak ada spesifikasi standar yang ketat untuk RESTful API. Hal ini membuat implementasi dan dokumentasi RESTful API bervariasi tergantung pada developer yang membuatnya.
- Keamanan - Meskipun RESTful API dapat dijalankan melalui protokol yang aman, tetapi terdapat kekurangan keamanan seperti serangan brute force, cross-site scripting (XSS), dan cross-site request forgery (CSRF) yang masih dapat terjadi jika API tidak dirancang dengan baik. Baca juga artikel kami tentang Otorisasi dan Otentifikasi RESTful API.
- Kompleksitas dalam caching - RESTful API tidak mudah untuk di-cache karena kebanyakan respons yang diberikan oleh API bersifat dinamis. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan kinerja API, perlu memikirkan strategi caching yang lebih kompleks dan terkini
- Tidak cocok untuk aplikasi real-time: RESTful API dirancang untuk memberikan respon sesuai permintaan, namun tidak dapat digunakan untuk aplikasi real-time yang membutuhkan transfer data dalam waktu nyata. Untuk itu, diperlukan protokol yang lebih khusus seperti WebSocket..